Subsidi BBM Berkurang, Rakyat Meradang. Tanggal 1 April 2012 nanti pemerintah berencana akan menaikan harga BBM dan tentunya ini bukan kali pertama pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak. Pemerintah mengeluarkan berbagai macam alasan yang banyak dibahas dimedia dan tentunya rakyat juga punya seribu alasan untuk menentangnya. Bahkan tanggal 27 maret nanti masyarakat akan melakukan protes besar besaran untuk menghalau aksi pemerintah.
Begitu besarnya ketergantungan kita kepada BBM dan andaipun aksi tersebut berhasil mengurungkan niat pemerintah untuk tidak menaikan harga BBM, namun kita tidak akan pernah lepas dari kelangkaan BBM suatu saat nanti. Sekarang mungkin bisa kita menolak kenaikan bahan bakar minyak, namun suatu saat habis? bisakah kita menolak kelangkaan tersebut?
Dari wacana kenaikan BBM ini sebaiknya kita mulai berbenah, mensyukuri apa yang selama ini kita terima dan berusaha untuk mencari solusi agar kita bisa lepas dari ketergantungan BBM. Sudah saatnya kita memadukan teknologi agar bisa mengurangi konsumsi minyak. Brazil saja yang bukan negara agrari sudah memadukan bioetanol sebagai bahan bakar pendamping BBM, kita yang katanya negara agrari masa masih terus bergantung pada minyak bumi, kapan kita mulai merealitakan wacana menjadi nyata?
Saya rasa pemerintah baik memberikan wacana kenaikan BBM, supaya kita bisa berfikir akan keterbatasanya dan dampak buruk yang ditimbulkannya, (atau jangan jangan pemerintah hanya bercanad dalam menaikan BBM karena bertepatan pada april mop?). Namun sayangnya tidak semua berfikir kreatif malah berpikir sempit, yang ada ditimbunlah BBM itu. Kenapa kita tidak berusaha mencari solusi, melakukan penghematan besar besaran agar kita anak cucu kita masih merasakan nikmatnya berkendara.
Mungkin dengan dinaikannya BBM kita akan lebih selektif mengunakan kendaraan. Lebih memilih angkutan umum dibanding dengan mengeluarkan biaya yang lebih besar atau kalau perlu jalan kaki, itu lebih sehat. Dengan kenaikan harga premium kita akan melakukan seleksi besar besaran, siapa yang mampu membeli dan yang tidak hanya gigit jari. Positifnya regulasi kendaraan yang tidak pernah dilakukan pemerintah dalam mengatur jumlah kendaraan di jalan dapat terlaksana. Seperti kita tahu, pemerintah tidak mau ambil pusing atas banyaknya kendaraan alhasil semua kendaran tumpah ruah di jalan hingga menimbulkan kemacetan dimana mana. Dengan kenaikan BBM, bisa jadi mengurangi sedikti kemacetan.
Belum lagi dampak lingkungan yang di timbulkan dari banyaknya kendaraan yang mengnakan minyak bumi, dan lagi lagi pemerintah hanya berwacana dalam hal dalam hal ini. Melaksanakan uji KIR, mengukur kadar asap kendaraan dan sebagainya yang hanya selogan semata. Dengan naiknya BBM, mungkin kita secara tidak langsung akan memahami betapa kotornya udara yang telah kita hirup hingga kita menyadari betapa berharganya lingkungan kita.
Segala sesuatu selalu memiliki dua sisi, layaknya mata uang yang memiliki sisi yang berlainan. Kita akan sadar dengan bahaya buruknya atau mungkin kita di paksa sadar untuk memahami keburukannya. Semua kembali kepada kita. so jangan lagi pada saat Subsidi BBM Berkurang, Rakyat Meradang