Ingat, alam ini bukan di wariskan ke kita tapi alam ini adalah titipan untuk anak cucu kita, klo kita hanya sebagai pewaris, kita akan seenaknya mengunakan bahan bakar ini. Dengan mengubah paradigma bahwa alam ini adalah titipan maka kita akan sadar bahwa tidak boleh mengunakan semau kita, kita harus menyisakannya agar anak cucu kita bisa memanfaatkanya, ya dengan nebeng itu tadi.
Nebeng atau alias menumpang pada kendaraan orang lain adalah cara yang sederhana menghemat BBM. Dengan nebeng ke teman yang punya mobil, kita telah menghemat pengunaan BBM untuk satu orang. Kalau teman kita mau berbaik hati dan mengajak 2 orang teman lainya, berarti sudah banyak yang dihemat. Lagipula dengan nebeng ini maka si empunya mobil bisa mengunakan mobilnya di jalur 3 in 1 (khusus jakarta, ga tau kalau di kota lain), sama sama untung kan? kalau masih belum untung juga, minta patungan sama yang nebeng, hemat kan? berarti bener dengan Nebeng kurangi BBM.
Sayangnya di negara kita gengsi lebih besar daripada fungsi, akhinya semua orang berlomba untuk memiliki kendaraan. Terlepas peduli atau tidak akan akibat buruk kelangkaan bahan bakar nantinya atau akan mencemari udara dengan kendaraan yang kita gunakan. Dan setiap orang sepertinya tutup telinga dengan hal itu, makanya di negara kita perusahaan otomotif tumbuh sehat dan kita di banjiri oleh kendaraan dimana mana, alhasil macetlah yang terjadi. Kalau sudah begini, mulai mencari kambing hitam.
Padahal dengan nebeng, kita telah berusaha menyelamatkan perusakan alam. Saya tidak menyarankan mengunakan kendaraan umum karena saya tau kualitas kendaraan umum tidak bisa di andalkan lagi, belum lagi masalah kriminal di dalamnya. Tapi dengan nebeng, kita bisa nyaman tanpa harus waswas terhadap keamanan. ayo Nebeng untuk kurangi BBM.
