Penyakit Ketika Mendaki

0 comments

Penyakit Ketika Mendaki. Ketika mendaki kita wajib waspada terhadap penyakit di pegunungan, penyakit yang sering terjadi ketika naik gunung.  Dengan mengetahui jenis penyakit ini, kita bias melakukan tindakan pencegahan ataupun memperisapkan agar tidak terjadi. Apa saja penyakit ketika mendaki :

1. Kram

Kram atau istilah kerennya (Heat Cramps) ialah kejang otot hebat akibat keringat berlebihan, yang terjadi selama melakukan aktivitas pada cuaca yang sangat panas. Kram disebabkan oleh banyak kehilangan cairan dan garam ( termasuk natrium, kalium dan magnesium ) akibat keringat yang berlebihan, biasanya terjadi saat aktivitas fisik yang terlalu berat.
Gejalanya: Kram yang tiba-tiba mulai, Otot menjadi keras dan tegang, kadang terasa nyeri.

Penanganannya: Dengan meminum atau memakan minuman / makanan yang mengandung garam.

2. Kelelahan

Kelelahan atau istilah kerenya Heat Exhaustion merupakan kondisi dari kram yang tidak bisa di atasi. Kelelahan ialah suatu kondisi yang terjadi akibat terkena panas selama berjam - jam, dimana hilangnya banyak cairan disebabkan berkeringat, tekanan darah rendah dan kadang pingsan.
Gejalanya: Kelelahan, Badan basah kuyup disebabkan berkeringat, kalau berdiri, terasa pusing, kulit pucat serta lembab,  penderita terlihat linglung bisa juga pingsan.

Penanganannya: Istirahat didaerah teduh, berikan minuman yang mengandung elektrolit.

3. Heat Stroke

Heat Stroke bisa terjadi akibat Heat Exhaustion yang belum bisa di atasi. Penyakit ini bisa berakibat fatal, yang terjadi akibat terkena panas dalam waktu yang sangat lama, dimana penderita tidak dapat mengeluarkan keringat yang cukup untuk menurunkan suhu tubuhnya. Kalau tidak segera diobati, Heat Stroke bisa menyebabkan kerusakan yang permanen atau kematian.
Gejalanya: Sakit kepala, perasaan berputar ( vertigo ), kulit teraba panas, tampak merah dan biasanya kering, denyut jantung dan laju pernafasan meningkat, suhu tubuh meningkat sampai 40° - 41° Celsius. 
Penanganannya: Pindahkan korban ketempat sejuk, buka seluruh baju luarnya. Bungkus korban dengan selimut yang sejuk dan basah. Usahakan agar selimut tetap basah. Dinginkan korban hingga suhunya mencapai 38° Celcius. Saat temperatur mencapai 38° celcius, ganti selimut basah dengan yang kering, lanjutkan perawatan pada korban dengan hati - hati.

 4. Mountain Sickness

Penyebab utamanya ialah penurunan kadar oksigen didalam darah disebabkan berada diketinggian tertentu. Faktor yang bisa menjadi penyebabnya ialah : aklimatisasi ( proses penyesuaian suhu tubuh terhadap lingkungan) yang kurang dan pergerakan mencapai ketinggian tertentu yang terlalu cepat.
Gejalanya: Pusing, Sesak nafas sesak, tidak nafsu makan, mual terkadang muntah, badan terasa lemas, lesu, malas, jantung berdenyut lebih cepat, penderita sukar tidur.

Penanganannya: Beristirahat yang cukup, pada umumnya gejala ini akan hilang dengan sendirinya setelah beristirahat seharian. kalau kondisi tidak membaik turunkan penderita ke daerah yang lebih rendah.

5. Hypotermia

Penyakit ini ialah suatu kondisi dimana kondisi tubuh tidak dapat menghasilkan panas disertai menurunnya suhu inti tubuh dibawah 35 derajat C. Hal tersebut disebabkan beberapa faktor, diantaranya : Suhu yang ekstrim, pakaian yang tidak cukup sehingga mengenakan pakaian basah, kurangnya makanan yang mengandung kalori tinggi.
Gejalanya: Menggigil, dingin, pucat, kulit kering. Bingung, sikap - sikap tidak masuk akal, lesu, ada kalanya ingin berkelahi. Kesadaran berkurang. Bernapas pelan dan pendek. Denyut nadi yang pelan dan melemah.

Penanganannya: Point yang paling utama adalah jangan biarkan orang yang terkena Hypotermia tidur, disebabkan hal ini dapat membuatnya kehilangan kesadaran sehingga tidak mampu lagi menggangatkan badannnya sendiri. Menggigil ialah usaha dengan biologis dari badan untuk tetap hangat. Kemudian berikan minuman hangat dan manis kepada si penderita. Bila bajunya basah, gantilah dengan yang kering. Jangan baringkan di tanah dan usahakan agar memakai alas kering dan hangat.
Buatlah perapian di sisi penderita. Bila kantong tidur cukup lebar, maka panas badan orang yang masih sehat dapat membantu si penderita dengan langsung, yaitu dengan tidur berdampingan di dalam satu kantong tidur. Kalau mungkin, dua orang masih sehat masuk ke dalam kantong tidur rangkap dua, kemudian si penderita di selipkan di tengah tengahnya. Segera setelah si penderita sadar berikanlah makanan dan minuman manis untuk mengisi energi
Beberapa penyakit ketika mendaki pelu di ketahui, walau kita belajar tentangnya kita sangat berharap untuk tidak menemukannya saat mendaki gunung. Namun, kita perlu tau supaya bisa melakukan tindakan pencegahan kepada Penyakit Ketika Mendaki
Share this article :
 
Support :
Copyright © 2011. Id Survival - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by Drieant
Proudly powered by Blogger